Hampir 8 bulan gue ga nulis di blog. Frekuensinya setara dengan Ibu-ibu hamil yang kebelet pengen melahirkan. Gue pun sama , selama fase 8 bulan gue merasa bersalah Ga ngurusin blog. Alhasil, ini blog udah kek kandang ayam yang ga keurus, udah banyak sarang laba2, penghuninya jadi semut, kecoa dan tikus. Selama 8 bulan itu juga, gue harus pindah ke lain hati buat nulis masa KKN, tanggungjawab gue buat posting2 KKN harus rilis tulisan di blog yang udah disediakan oleh kelompok. Yang mau kenalan sama kelompok KKN 275 ini blog nya desaramasarikknsisdamas2017.wordpress.com. Well akhirnya gue disini, balik lagi ke rumah tercinta 💕
Bulan Januari mendekati masa KKN gue sempet kecelakaan, motor gue atraksi di jalan dan gue ke banting ke arah berlawanan. Untungnya cuma luka luar, kaki gue nyium aspal, plus bagian kulit perut gue yang nyium aspal. Aspal nya untung , gue yang rugi bandar!
Awal Februari gue berangkat KKN (Kuliah, Kerja , Nyantai) atau (Kuliah, Kerja, Nyatanya Main) bisa berubah kalo Malem jadi Kuliah, Kerja, Ngopi. Apapun namanya yang jelas tugasnya mengabdi ke masyarakat. Buat yang suka bilang anti sosial-sosial Club, yaa mau gamau, harus kerja sosial yang sesungguhnya d masyarakat. Gue masuk kelompok 275, budak aredan tapi menawan, kelakuan goreng tapi mentereng, sengklek bin gesrek kek otak gue.
Fase gue KKN gue berkutat di laporan, skrip-skrip yang menentukan 3,5 tahun bangun pagi gue karena kelas sosial dan tetek bengek peraturan yang nonsense. Gue sampai pada masa-masa dramatis berkutat dengan skripsi melebihi pasangan di drama Korea yang saling mengasihi tapi gabisa nikah karena terganjal perbedaan status sosial, perbedaan agama, dan perbedaan jenis kelamin *yakali pisang makan pisang
Anyway, kisah asmara gue juga jungkir balik selama 8 bulan kek roller coster. Drama2 murahan FTV muncul di hidup gue. Gue hampir stres dan hampir ga akan beres kuliah 3,5 tahun.
Pada akhirnya gue sadar, jangan-jangan gue gini karena cinta juga kebutuhan modern. Mahal, percuma dan semu. Kalau tidak belum jadi makhluk kaliber Kiwari. Makhluk kontemporer yang berlagak paradoks. Sampai-sampai harus bikin pembenaran segala adanya Bohemian - Borjuis segala. Merayakan kesendirian sebagai Gaya hidup, lalu menjustifikasi selingkuh lewat lagu pop.
Bulan Januari mendekati masa KKN gue sempet kecelakaan, motor gue atraksi di jalan dan gue ke banting ke arah berlawanan. Untungnya cuma luka luar, kaki gue nyium aspal, plus bagian kulit perut gue yang nyium aspal. Aspal nya untung , gue yang rugi bandar!
Awal Februari gue berangkat KKN (Kuliah, Kerja , Nyantai) atau (Kuliah, Kerja, Nyatanya Main) bisa berubah kalo Malem jadi Kuliah, Kerja, Ngopi. Apapun namanya yang jelas tugasnya mengabdi ke masyarakat. Buat yang suka bilang anti sosial-sosial Club, yaa mau gamau, harus kerja sosial yang sesungguhnya d masyarakat. Gue masuk kelompok 275, budak aredan tapi menawan, kelakuan goreng tapi mentereng, sengklek bin gesrek kek otak gue.
Fase gue KKN gue berkutat di laporan, skrip-skrip yang menentukan 3,5 tahun bangun pagi gue karena kelas sosial dan tetek bengek peraturan yang nonsense. Gue sampai pada masa-masa dramatis berkutat dengan skripsi melebihi pasangan di drama Korea yang saling mengasihi tapi gabisa nikah karena terganjal perbedaan status sosial, perbedaan agama, dan perbedaan jenis kelamin *yakali pisang makan pisang
Anyway, kisah asmara gue juga jungkir balik selama 8 bulan kek roller coster. Drama2 murahan FTV muncul di hidup gue. Gue hampir stres dan hampir ga akan beres kuliah 3,5 tahun.
Pada akhirnya gue sadar, jangan-jangan gue gini karena cinta juga kebutuhan modern. Mahal, percuma dan semu. Kalau tidak belum jadi makhluk kaliber Kiwari. Makhluk kontemporer yang berlagak paradoks. Sampai-sampai harus bikin pembenaran segala adanya Bohemian - Borjuis segala. Merayakan kesendirian sebagai Gaya hidup, lalu menjustifikasi selingkuh lewat lagu pop.
No comments:
Post a Comment