Sepotong Sore

Aku sedang mengingat-ingat mengapa pada akhirnya kita bertukar rasa. Mungkin bagi mereka yang tak percaya cinta akan menudingku berlebihan. Jangan tanya kenapa pada akhirnya aku mengakui bahwa aku jatuh dan tak mau berdiri lagi pada rasa yang terlanjur lahir. Jangan tanya kenapa kaulah segala ingatan di antara sibuk, gelisah, rindu, marah, bahagia yang bercampur akhir-akhir ini. Jangan tanya kenapa aku selalu mendamba pertemuan dan mengutuk laknat perpisahan yang menyebabkan kita berjauhan. Jangan tanya kenapa aku membiarkan kau memilihku. Jangan tanya kenapa semesta berbaik hati memeluk kita dalam doanya. Jangan tanya sayang. Karena beberapa jawaban justru datang dari diam yang dipermainkan rasa.

Sore ini aku kehilangan daya untuk tidak memikirkanmu. Memikirkan apa-apa yang telah kau lakukan. Kau satu-satunya yang tak pernah bosan menuturkan cinta. Kau satu-satunya yang tak pernah berhenti menemukan segala indahku. Aku adalah segala yang indah pada matamu. 

Sayang, biarkan kali ini aku tak melibatkan segala gengsi. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu dalam segala kurang dan lebih. Dalam segala tawa dan konyol kita, dalam segala sedih dan isak kita, dalam segala menang dan kalah, dalam segala bangkit dan jatuh,

Izinkan aku menjadi awal dan akhirmu. Menjadi di antara rindu dan perihmu. Aku takkan pernah pergi terlalu jauh lagi untuk mencari apa itu kebahagiaan. Karena pada akhirnya aku sadar, ada seseorang yang berjuang untuk menciptakan kebahagiaan yang istimewa hanya untukku. 
Terima kasih telah menjadi dirimu.

No comments:

Post a Comment

 

Catatan Gadis Puisi Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review